Buku-buku Ibnu Hazm terbakar seluruhnya, maka ia mulai menulis kembali dari hafalannya. Qatadah menghafal buku seberat muatan keledai. Al-Sya’bi berkata, “Saya tidak pernah menuliskan tinta hitam ke kertas putih kecuali saya menghafalnya.”
Ibnu Duraid menyalin kitab Al-Jamharah sebanyak 4 kali. Imam Bukhari meneliti kitab Shahihnya sebanyak 16 kali. Setiap hadits yang ditulisnya beliau awali dengan mandi dan shalat dua rakaat.
Abu Manshur Al-Tsa’alibi menjahit kulit kijang, kemudian cita-citanya semakin tinggi hingga ia menjadi penyair dunia. Al-Farra’ bekerja sebagai tukang kulit, ia juga bisa menjadi orang yang ahli dalam bidang nahwu. Ibnu Zayyat pernah berjualan minyak, kemudian ia bisa menjadi menteri.
Muhammad Al-Amin As-Syinqithi, seorang alim ushul fiqih, ahli tafsir dan ahli bahasa. Beliau mampu mengajarkan ilmu tanpa persiapan. Beliau memang sangat mengagumkan karena kecerdasan akalnya, bersih pemikirannya dan kuat hafalannya, sehingga banyak ulama yang mengaguminya, dan pantas dijadikan perumpamaan bagi orang-orang cerdas.
Shalahuddin Al-Ayyubi, penakluk kota suci Al-Quds, adalah pengusir tentara salib, penolong agama dan penegak keadilan, disertai dengan ketakwaan, komitmen, takut dan amanah. Allah meninggikannya karena keikhlasan, menolongnya kejujurannya dan memenangkannya di dalam jihad. Beliau mampu mengalahkan musuh, menyebarkan agama yang murni dan bersungguh-sungguh dalam mencari kemuliaan dan cita-cita yang luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar